Balikpapan (03/07) – PT Intiwhiz International, anak usaha pengembang properti PT Intiland Development Tbk menggelar acara penutupan atap atau topping off Whiz Hotel Balikpapan, Rabu 3 Juli 2013. Prosesi pelaksanaan topping off dilakukan oleh Moedjianto Soesilo Tjahjono, presiden direktur dan chief executive officer Intiwhiz.

Moedjianto mengungkapkan pengembangan jaringan hotel Intiwhiz di kota Balikpapan merupakan strategi perseroan untuk masuk ke kawasan Indonesia Timur, khususnya kawasan bisnis Kalimantan Timur. Sebagai pusat bisnis, kota Balikpapan menjadi magnet bagi investor dan sekaligus gerbang bagi kawasan timur Indonesia.

Lokasi Whiz Hotel Balikpapan berada di jalan Jendral Sudirman, yang merupakan jalan utama di kota minyak ini. lokasi hotel ini sangat strategis karena berada di pusat kota yang menjadi jantung kawasan bisnis, serta dapat ditempuh dari bandara Internasional Sepinggan hanya sekitar 15 menit.

“Setelah menyelesaikan keseluruhan tahapan konstruksi, hotel ini akan mulai beroperasi pada triwulan keempat tahun ini. Kami yakin Whiz Hotel Balikpapan akan menjadi salah satu hotel favorit di Balikpapan, seiring pesatnya pekembangan kota ini,” kata Moedjianto, usai melakukan seremonian penutupan atap gedung whiz hotel Balikpapan.

Menempati lahan seluas 1.2000 meter persegi, Whiz Hotel Balikpapan memiliki ketinggian 10 lantai dengan tambahan satu lantai basement untuk area parkir. Hotel ini menyediakan 160 kamar yang terbagi menjadi dua tipe yakni Standart dan Deluxe.

Selain dilengkapi fasilitas parkir yang lapang, hotel ini menyediakan beberapa ruang pertemuan yang mampu menampung sekitar 80 orang. Hotel ini juga menyediakan fasilitas jaringan internet nirkabel serta restoran.

Menurut Moedjianto pesatnya perkembangan kota Balikpapan menjadi salah satu daya tarik utama untuk pengembangan bisnis perhotelan. Ia menyadari tingkat persaingan di industri perhotelan cukup tinggi, namun gejala tersebut diimbangi dengan pertumbuhan pasar yang juga berkembang sangat pesat.

Kebutuhan fasilitas penginapan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Gejala ini tercermin dari pertumbuhan jumlah penumpang pesawat terbang di bandara internasional Sepinggan. Perluasan dan renovasi kawasan bandara juga menjadi tanda terjadinya peningkatan jumlah penumpang, yang tahun 2012 tercatat mencapai 6,6 juta orang.

“Pasca perluasan bandara tersebut akan mampu menampung 10 juta penumpang tahun 2017 dan akan menjadi bandara terbesar setelah Soekarno Hatta dan Ngurah Rai Bali. Ini jumlah yang sangat potensial bagi industri perhotelan, termasuk bagi Intiwhiz,” kata Moedjianto.

 

Hotel Pertama

Whiz Hotel Balikpapan akan menjadi hotel pertama bagi jaringan hotel Intiwhiz yang beroperasi di kawasan timur Indonesia. Selain hotel ini, perseroan merencanakan untuk mengoperasikan tiga hotel tahun ini yakni Whiz Hotel Cikini, Jakarta Pusat, dan Grand Whiz Hotel Nusa Dua, Bali. 

Sebagai upaya pengembangan jaringan hotel, manajemen Intiwhiz terus menjajaki potensi pengembangan jaringan hotel ke sejumlah kota di Indonesia. Strategi pengembangan jaringan hotel tersebut ditempuh lewat berbagai skema, seperti kerjasama strategis dengan pemilik tanah, build-operate-transfer (BOT), maupun sebagai manajemen operator hotel.

Moedjianto menjelaskan Intiwhiz banyak melakukan kerjasama dengan investor untuk pengembangan jaringan hotel. Cara ini merupakan salah satu bentuk strategi perseroan untuk mempercepat pengembangan jaringan hotel Intiwhiz ke kota-kota besar di Indonesia.

“Kami percaya bisnis perhotelah berkembang sangat pesat di Indonesia. Pertumbuhan perekonomian di daerah-daerah memerlukan banyak fasilitas pendukung, termasuk ketersediaan hotel yang memadai,” ujarnya.

Pada tahun 2014 perseroan mendapatkan kepastian pembangunan hotel di 31 lokasi. Progres pembangunan beberapa hotel sudah pada tahap konstruksi, sebagian lainnya pada tahapan desain dan proses perizinan, antara lain di Palembang, Pekanbaru, Malang, Surabaya, Makasar, Palangkaraya, dan Manado. 

Perseroan menargetkan memiliki atau mengelola sedikitnya 3.500 kamar di seluruh jaringan hotel Intiwhiz di berbagai kota pada tahun 2015. Jumlah tersebut diyakini akan terus meningkat hinga mencapai lebih dari 5.000 kamar di tahun 2017