Jakarta (12/12) – Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland) melalui anak usahanya PT Intiwhiz International meresmikan pembukaan atau grand opening Grand Whiz Hotel, Kelapa Gading, Jakarta pada Rabu, 12/12/12. Pembukaan Grand Whiz Hotel Kelapa Gading menjadi wujud komitmen perseroan untuk memperluas jaringan hotel Intiwhiz di sejumlah kota di Indonesia.

Prosesi peresmian pembukaan Grand Whiz Hotel Kelapa Gading Jakarta dilakukan oleh Cosmas Batubara presiden komisaris Intiland, Moedjianto Soesilo Tjahjono presiden direktur dan chief executive officer Intiwhiz, serta Enggartiasto Lukita pendiri PT Madya Lingkar Artha selaku pengembang hotel tersebut. Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat pemerintahan, perwakilan asosiasi perhotelan dan biro perjalanan wisata, serta jajaran direksi dan manajemen Intiland dan Intiwhiz.

Cosmas Batubara menyambut gembira pembukaan hotel ini karena menjadi tonggak penting bagi pengembangan jaringan hotel Intiwhiz. Ia yakin hotel ini akan menjadi salah satu hotel favorit di Jakarta, khususnya di kawasan Kelapa Gading yang berkembang pesat.

“Pembukaan hotel ini juga menjadi wujud komitmen Intiland dalam menghadirkan jaringan hotel Intiwhiz di berbagai kota di Indonesia,” kata Cosmas Batubara.

Grand Whiz Hotel Kelapa Gading berlokasi di jalan Bukit Gading Raya yang menjadi jantung kawasan bisnis Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hotel ini juga sangat dekat dengan pusat keramaian dan fasilitas pendukung seperti pusat perbelanjaan, sekolah internasional, sarana olah raga, maupun rumah sakit.

Moedjianto mengungkapkan lokasi Grand Whiz Hotel Kelapa Gading sangat trategis dan relatif mudah dijangkau karena hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Para tamu yang menginap di hotel ini juga relatif mudah menjangkau berbagai lokasi di Jakarta, seperti kawasan segi tiga bisnis di koridor Sudirman-Kuningan-Thamrin, kawasan industri Sunter, maupun pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Grand Whiz Hotel Kelapa Gading menyediakan 322 kamar yang terbagi menjadi enam tipe berbeda dari Superior, Deluxe, Premier, Junior Suites, Executive Suites, hingga paling besar Family Suites yang luasnya mencapai 101 meter persegi. Tarif sewa kamar di hotel ini cukup bervariasi, mulai dari Rp 450 ribu per malam.

Dikembangkan untuk menyasar kebutuhan penginapan bagi para pebisnis dan keluarga, hotel ini menyediakan beragam fasilitas sesuai kebutuhan para tamunya. Selain memiliki restoran, lounge, ballroom, business center, hotel ini menyediakan 13 ruang rapat berbagai ukuran. Bukan hanya itu, tersedia pula fasilitas kolam renang, taman bermain anak, dan layanan antar-jemput ke pusat perbelanjaan terdekat untuk meningkatkan kenyamanan bagi para tamu.

Moedjianto optimistik kebutuhan terhadap fasilitas hotel di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara sangat prospektif. Kawasan tersebut berkembang demikian pesat menjadi kawasan bisnis baru (the emerging business disctric) yang dilengkapi fasilitas gaya hidup seperti pusat perbelanjaan, pusat hiburan, kuliner, dan fasilitas pendukung lainnya.

“Jumlah hotel di Kelapa Gading masih relatif sedikit untuk ukuran kawasan yang berkembang demikian pesat. Kami percaya kebutuhan terhadap fasilitas hotel atau penginapan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan bisnis di sebuah kawasan. Kami yakin hotel ini menjadi salah satu pilihan utama masyarakat yang ingin menginap di Kelapa Gading,” ujar Moedjianto.

Pada tahun pertama beroperasi, manajemen Intiwhiz menargetkan tingkat hunian atau okupansi Grand Whiz Hotel Kelapa Gading bisa mencapai 70 persen. Selain menyasar segmen korporat, perseroan juga memperkuat pasar ritel, khususnya keluarga sebagai target pasarnya.

Strategi ini mempertimbangkan sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki hotel lainnya. Salah satunya karena hotel ini menyediakan banyak variasi tipe kamar serta berragam fasilitas yang disediakan, termasuk untuk kebutuhan penginapan dengan kurun waktu yang lebih lama (long stay).

“Kami menyediakan paket menginap long stay untuk periode bulanan hingga tahunan. Tarif sewanya kompetitif dibandingkan sewa apartemen, namun memiliki fasilitas dan layanan berstandar hotel,” ungkap Moedjianto.

Pengembangan Jaringan

Perseroan terus menjajaki potensi pengembangan jaringan hotel Intilwhiz di sejumlah kota di Indonesia sebagai upaya perluasan bisnis. Strategi pengembangan jaringan hotel tersebut ditempuh lewat berbagai skema, seperti kerjasama strategis dengan pemilik tanah, build-operate-transfer (BOT), maupun sebagai manajemen operator hotel.

“Tahun depan kami membuka hotel-hotel baru antara lain di Jakarta, Bogor, Balikpapan, Denpasar, Sanur, dan Nusa Dua,” ujar Moedjianto.

Moedjianto mengungkapkan bahwa sampai 2014, perseroan mendapatkan kepastian pembangunan hotel di 31 lokasi. Progres pembangunan beberapa hotel sudah pada tahap konstruksi, sebagian lainnya pada tahapan desain dan proses perizinan, antara lain di Palembang, Pekanbaru, Malang, Surabaya, Makasar, Palangkaraya, dan Manado.

Bali masih menjadi kawasan dengan pengembangan jaringan hotel Intiwhiz terbanyak yakni mencapai lima hotel. Disusul Jakarta dengan empat hotel yakni di Jalan Hayam Wuruk, Cikini-Menteng, Kelapa Gading, dan Sunter.

Perseroan menargetkan memiliki atau mengelola sedikitnya 3.500 kamar di seluruh jaringan hotel Intiwhiz di berbagai kota pada tahun 2015. Jumlah tersebut diyakini akan terus meningkat hinga mencapai lebih dari 5.000 kamar di tahun 2017.